Selasa, 15 Desember 2009

Semeru, sept 1999

kadang, alam tak selalu ramah menerima kehadiran para pendaki.baik gunung karang terjal, gunung bersalju, maupun gunung hutan yang penuh belantara. tak ada yang dapat memastikan batasan kemampuan kita, selain yang maha kuasa.
diperlukan semangat dan mental yang kuat untuk mencapai suatu tujuan, terlebih pada olahraga alam bebas. diperlukan pengetahuan yang mendalam, teknik mendaki harus dikuasai dengan benar dan tak lupa gejala alam harus dipahami. dengan demikian separuh tantangan alam mungkin sudah dapat di tangani.tak lupa ilmu dan pengalaman harus berbagi demi memacu semangat para pendaki lainnya.dan yg terpenting agar kesalahan yang sama dan memakan korban jiwa dapat diminimalisir.

September 1999, ranupane 15.00

angin dingin bercampur kabut menyapa ramah kepada kami tepat ketika tubuh yang letih ini menginjakkan tapaknya di Desa Ranupani, 30 km sebelah timur kota malang.tawa riang anggota rombongan membahana setelah beberapa jam melewati perjalanan yang berliku dan penuh dengan debu menggunakan jeep hartop yang mengantar kami dari desa tumpang, desa transit antara malang dan desa Ranupani.
memang perjalanan tak semulus yang kami kira, beberapa jam menunggu muatan penuh merupakan kelelahan tersendiri setelah menempuh perjalanan panjang dari jakarta dengan menggunakan angkutan darat.dan dilanjutkan dengan angkutan kota menuju terminal arjosari malang kemudian melanjutkan ke desa tumpang untuk pindah menggunakan jeep yang memang dikhususkan mengangkut para pendaki dengan tujuan G.Semeru ( 3.6 27 dpl ) dan bromo ( 2.900 dpl ).
desa tumpang adalah sebuah desa yang cukup besar, terdapat beberapa fasilitas perbankan di sini, walaupun hanya brkisar pada kantor kas saja. namun untuk ukuran sebuah desa, tempat ini dapat dikategorikan lengkap fasilitasnya.
terdapat sebuah pasar yang cukup besar disini, yang dijadikan referensi jual beli bagi desa2 sekitarnya.
Perjalanan menuju ranupani memerlukan waktu sekitar 3 jam, dikarenakan medan yang terjal dan menanjak, sehingga hanya truk dan jeep saja yang mampu mencapai desa2 di kaki G.semeru tersebut. lebih nyaman apabila menggunakan kendaraan penggerak 4 roda atau double gardan.
biasanya para wisatawan menunggu sejenak sekedar berbelanja ditempat ini untuk melengkapi sarana logistiknya sebelum menuju G.Bromo atau G.semeru karena ditempat ini hampir semua kebutuhan tersedia.disamping memang tak ada lagi pasar sebesar ini diatas sana.
hari beranjak sore ketika saya selesai mengurus izin pendakian, tak terlalu rumit memang namun membutuhkan diplomasi yang agak alot, mengingat baru saja ada korban di gunung ini, sehingga para pendaki sangat dianjurkan tidak memaksakan diri mencapai puncak mahameru yang tengah berdiri angkuh diatas sana.
team ini beranggotakan saya, sebagai PJ expedisi ini, didiet,simon,abdi, tony dan arief. beberapa dari kami memang pernah mengunjungi tempat ini sehingga tidak asing lagi melihat dan merasakan dinginnya cuaca disini yang bisa mencapai beberapa derajat dibawah nol.
melihat hari yang sudah beranjak dore, kami memutuskan melanjutkan perjalanan esok harinya, mengingat letihnya badan ini setelah melalui perjalanan panjang dari jakarta.dan dengan pertimbangan persiapan yang belum matang untuk langsung meneruskan perjalanan.
Rute di G.Semeru dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
Ranupani - Ranukumbolo 3 jam
Ranukumbolo - kalimati 4 jam
kalimati - arcopodo 3 jam
arcopodo - puncak Mahameru 3 jam

mengingat beberapa bagian merupakan medan yang tidak terlalu berat, maka diputuskan perjalanan dilalui hanya pada siang hari dan dinihari hanya untuk summit attack saja.
dan kelebihan dari lokasi taman nasional bromo - tengger - semeru ini adalah adanya penginapan yang memang disiapkan bagi para pendaki.tak mewah memang, hanya berupa dipan kayu dilengkapi lampu penerangan seadanya dan kamar mandi yang cukup layak. hal ini lebih dari cukup mengingat daripada menginap diluar sana berteman dengan udara yang dingin.
Setelah menyantap makan malam, kamipun bergegas tidur mengingat pagi2 sekali perjalanan yang panjang dan melelahkan sudah menunggu dilluar sana.

bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar