Jumat, 29 Oktober 2010

merapi

Letusan dahsyat Merapi Sabtu tadi malam, 30 Oktober 2010, membuat warga di sekitar panik. Di langit yang merah, asap hitam Merapi terlihat membubung setinggi 3,5 kilometer, lalu disusul hujan abu lebat sampai radius 20 kilometer.

Menurut Komandan posko penanggulangan bencana Merapi Sleman, Widi Sutikno, kepanikan tadi tak urung memakan korban jiwa. "Ada korban yang meninggal, satu orang. Ini bukan karena letusan gunung Merapi, tapi karena kepanikan ketika mau dievakuasi,"
Dijelaskan dia, korban tewas tertabrak truk saat hendak menyelamatkan diri. Saat itu ia mengendarai motor. "Entah truk atau motornya yang terlalu kencang. Lokasinya di Candi Binangun, Pakem, Sleman," kata Widi. Siapa identitas korban, masih belum jelas.

Selain satu korban tewas, petugas juga menemukan dua lainnya luka-luka.

Ditambahkan dia, warga di lereng gunung belum diungsikan karena situasi yang belum memungkinkan. Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini mengungkapkan, instansinya telah membagikan 105 ribu masker pada para pengungsi dan warga masyarakat.

"Karena kondisi debu sangat tebal dibandingkan letusan sebelumnya, kami menginstruksikan rumah sakit dan puskesmas untuk membagikan masker pada siapa saja yang berkunjung," kata dia. Masker juga dibagikan di sekolah-sekolah. "Ini untuk mencegah penyakit pernafasan."
Saat ini bantuan masker masih berdatangan, di antaranya dari Kementerian Kesehatan, TNI, dan lainnya.

Pada letusan pertama, awan panas 'wedhus gembel' yang dimuntahkan Merapi menghanguskan Dusun Kinahrejo, kampung halaman Mbah Maridjan. Sebanyak 35 orang menjadi korban letusan Merapi, termasuk sang juru kunci dan redaktur VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. Yuniawan tewas saat mencoba menjemput Mbah Maridjan untuk turun ke lokasi yang aman
sumberv: vivanews

Senin, 28 Desember 2009

Sir Edmund Hillary

Sir Edmund Hillary
In memoriam 1920-2008

“Kadang kami adalah sekelompok manusia yang tak layak dikenang lewat prestasi yang banyak dicari oleh orang pada umumnya, namun kami sepakat bahwa puncak-puncak yang kami lalui adalah pengalaman pribadi yang akan membawa kami untuk dikenang oleh para petualang yang mencintai dunia ini atau siapapun yang menjadikan kehidupan kami ini sebagai semangat dalam denyut nadi kehidupannya. Kami bertetangga dengan maut bermain-main dengan kematian justru karena kami mencintai kehidupan ini dengan sesungguhnya, mungkin kami tidak akan dikenal apalagi dikenang, namun nama kami akan abadi dipuncak tertinggi dari atap dunia ini, dan itu adalah pengakuan yang sesungguhnya dari eksistensi kami.”

Edmund Hillary, mungkin banyak orang awam tak mengenal nama ini, demikian juga saya. Namun setelah mencintai dunia petualangan ini barulah mengerti bahwa beliaulah yang mengukir prestasi dengan menggapai kutub ketiga dimuka bumi ini. Ya, puncak Everst atau masyarakat Nepal menyebutnya Dewi gunung, atap dunia, puncak tertinggi dunia 29.500 feet. Tak ada penghormatan yang melebihi apa yang beliau terima setelah 53 tahun yang lalu menjadi orang pertama dimuka bumi menjejakkan kakinya diatap dunia tersebut bersama seorang sherpanya, Tenzing Norgay yang telah wafat 22 tahun lalu. Mungkin tak ada lagi saksi sejarah yang bisa mengungkapkan betapa fenomenalnya prestasi yang pernah diukirnya tersebut.beliau mungkin bukan seorang Messner, pendaki elit dunia asal Italia yang mengukir prestasi dengan pendakian “ the seven summitnya” atau mendaki secara solo menaklukan puncak everst tanpa menggunakan oxigen yang dilakukannya beberapa kali, Robb Hall yang telah menjejakkan empat kali kakinya di puncak everst sebagai pemandu atau pendaki elit dunia lainnya.
Namanya diabadikan disalah satu jalur everst, tepat menuju puncak diketinggian 27.500 feet, dikenal dengan Hillary step yaitu jalur punggung gunung tanpa pelindung yang menentukan apakah seorang pendaki dapat menggapai puncak atau gagal di sini. Disinilah 53 tahun lalu Hillary dapat menembus kebuntuan yang dialami banyak team expedisi lain untuk menggapai puncak, setelah dua expedisi swiss sebelumnya terpaksa kembali dengan kegagalan karena terhalang jalur ini, jalur dengan medan vertical sejauh 2000 feet dengan jurang menganga dikiri-kanannya. Setelah 14 expedisi dari beberapa Negara gagal, setelah everst menelan 24 orang korban dengan keganasan medannya, Bisa dibayangkan tanpa peralatan dan perlengkapan sebaik sekarang.
Tepat atas prestasinya tersebut kerajaan Inggris sedang dalam masa kejayaan dengan pengangakatan ratu Elizabeth yang menambah manisnya prestasi tersebut, sehingga beliau dianugerahi gelar kebangsawanan “Sir”, gelar tertinggi bagi masyarakat pada umumnya.
Sesungguhnya, tak ada batasan bagi manusia untuk menggapai sesuatu sekalipun mustahil kelihatannya, itulah yang membuka mata para pendaki dunia lainnya, tak ada yang tak bisa ditaklukan dimuka bumi ini, betapapun sulitnya. Hillary membuka cakrawala baru dalam dunia pendakian gunung dengan prestasi yang diukir para pendaki berikutnya, dengan tujuh puncak benua (the seven summit, everst (29.500 feet), Aconcagua/argentina (22.000 feet), Kilimanjaro/ afrika (19.000 feet), Vinson Massive/ kanada (18.000 feet), Elbrus/ rusia (17.500 feet), Mc Kinley (Amerika) 19.000 feet dan carztens Pyramid/papua (16.000 feet).
Hillary juga dikenal sebagai orang yang berjiwa sosial, dengan membangun rumah sakit, sekolah dan yayasan yang bertujuan mengangkat kaum sherpa ke derajat yang lebih tinggi, hal itulah yang lebih mengharumkan namanya.
Sayangnya Indonesia belum memuiiki pendaki elit yang bisa disejajarkan dengan nama-nama diatas, minimal diakui eksistensinya terlalu banyak kegagalan yang dialami oleh team expedisi kita, hanya beberapa yang sukses, itupun beberapa puncak dunia saja, seperti elbrus, aconcagua yang memakan 2 pendaki senior Indonesia, Norman Edwin dan didiek samsu, Kilimanjaro, atau mungkin winson massive yang terakhir saya dengar. Hanya prestasi dari dua orang rekan kopassus di tahun 1997 dengan menggapai puncak everst, pendaki lainnya dari wanadri dan mapala UI gagal total. Dapat disimpulkan hingga saat ini kita belum memiliki pendaki tangguh yang dapat diakui oleh mancanegara.
Tak banyak yang bisa bertahan atau berbuat banyak diatas ketinggian 10.000 feet, hanya orang-orang dengan kemampuan fenomenal yang dapat mengatasi hal tersebut, dan itu adalah seleksi alam yang ketat, bukan orang tinggi besar, otot yang kuat, atau gagah dan berani. Namun terkadang dengan fisik yang kecil, dengan jiwa yang membara dan kuat. “dibutuhkan pengetahuan yang cukup, persiapan yang matang, mendahulukan keselamatan dan sedikit keberuntungan untuk bertahan sampai pucak”.
Saya mencintai dunia petualangan ini, melebihi apapun yang pernah saya miliki, masih banyak prestasi yang masih akan diukir dengan kemampuan yang dimiliki umat manusia dalam menaklukan ganasnya alam. Dan saya berharap semoga saya ikut serta didalamnya, entah kapan nanti semoga tuhan memberikan jalan dan ridho nya,didalam batas ketinggian, dalam batas hidup normal manusia. saya, mereka yang telah tiada dalam petualangannya dan pendaki elit dunia lainnya mungkin sepakat, bahwa tak ada dunia yang ‘lebih hidup’ selain dunia kami, dunia dimana kami menemukan batas-batas kemampuan manusia, makna kehidupan yang sesungguhnya. Kami tak mengajak lainnya untuk seperti kami, bersebelahan dengan maut, bermain-main dengan kematian justru karena kami mencintai kehidupan, namun kami hanya membuka mata, memberikan sedikit pengetahuan bagi lainnya atau siapapun yang mencintai petualangan ini

Selasa, 15 Desember 2009

Semeru, sept 1999

kadang, alam tak selalu ramah menerima kehadiran para pendaki.baik gunung karang terjal, gunung bersalju, maupun gunung hutan yang penuh belantara. tak ada yang dapat memastikan batasan kemampuan kita, selain yang maha kuasa.
diperlukan semangat dan mental yang kuat untuk mencapai suatu tujuan, terlebih pada olahraga alam bebas. diperlukan pengetahuan yang mendalam, teknik mendaki harus dikuasai dengan benar dan tak lupa gejala alam harus dipahami. dengan demikian separuh tantangan alam mungkin sudah dapat di tangani.tak lupa ilmu dan pengalaman harus berbagi demi memacu semangat para pendaki lainnya.dan yg terpenting agar kesalahan yang sama dan memakan korban jiwa dapat diminimalisir.

September 1999, ranupane 15.00

angin dingin bercampur kabut menyapa ramah kepada kami tepat ketika tubuh yang letih ini menginjakkan tapaknya di Desa Ranupani, 30 km sebelah timur kota malang.tawa riang anggota rombongan membahana setelah beberapa jam melewati perjalanan yang berliku dan penuh dengan debu menggunakan jeep hartop yang mengantar kami dari desa tumpang, desa transit antara malang dan desa Ranupani.
memang perjalanan tak semulus yang kami kira, beberapa jam menunggu muatan penuh merupakan kelelahan tersendiri setelah menempuh perjalanan panjang dari jakarta dengan menggunakan angkutan darat.dan dilanjutkan dengan angkutan kota menuju terminal arjosari malang kemudian melanjutkan ke desa tumpang untuk pindah menggunakan jeep yang memang dikhususkan mengangkut para pendaki dengan tujuan G.Semeru ( 3.6 27 dpl ) dan bromo ( 2.900 dpl ).
desa tumpang adalah sebuah desa yang cukup besar, terdapat beberapa fasilitas perbankan di sini, walaupun hanya brkisar pada kantor kas saja. namun untuk ukuran sebuah desa, tempat ini dapat dikategorikan lengkap fasilitasnya.
terdapat sebuah pasar yang cukup besar disini, yang dijadikan referensi jual beli bagi desa2 sekitarnya.
Perjalanan menuju ranupani memerlukan waktu sekitar 3 jam, dikarenakan medan yang terjal dan menanjak, sehingga hanya truk dan jeep saja yang mampu mencapai desa2 di kaki G.semeru tersebut. lebih nyaman apabila menggunakan kendaraan penggerak 4 roda atau double gardan.
biasanya para wisatawan menunggu sejenak sekedar berbelanja ditempat ini untuk melengkapi sarana logistiknya sebelum menuju G.Bromo atau G.semeru karena ditempat ini hampir semua kebutuhan tersedia.disamping memang tak ada lagi pasar sebesar ini diatas sana.
hari beranjak sore ketika saya selesai mengurus izin pendakian, tak terlalu rumit memang namun membutuhkan diplomasi yang agak alot, mengingat baru saja ada korban di gunung ini, sehingga para pendaki sangat dianjurkan tidak memaksakan diri mencapai puncak mahameru yang tengah berdiri angkuh diatas sana.
team ini beranggotakan saya, sebagai PJ expedisi ini, didiet,simon,abdi, tony dan arief. beberapa dari kami memang pernah mengunjungi tempat ini sehingga tidak asing lagi melihat dan merasakan dinginnya cuaca disini yang bisa mencapai beberapa derajat dibawah nol.
melihat hari yang sudah beranjak dore, kami memutuskan melanjutkan perjalanan esok harinya, mengingat letihnya badan ini setelah melalui perjalanan panjang dari jakarta.dan dengan pertimbangan persiapan yang belum matang untuk langsung meneruskan perjalanan.
Rute di G.Semeru dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
Ranupani - Ranukumbolo 3 jam
Ranukumbolo - kalimati 4 jam
kalimati - arcopodo 3 jam
arcopodo - puncak Mahameru 3 jam

mengingat beberapa bagian merupakan medan yang tidak terlalu berat, maka diputuskan perjalanan dilalui hanya pada siang hari dan dinihari hanya untuk summit attack saja.
dan kelebihan dari lokasi taman nasional bromo - tengger - semeru ini adalah adanya penginapan yang memang disiapkan bagi para pendaki.tak mewah memang, hanya berupa dipan kayu dilengkapi lampu penerangan seadanya dan kamar mandi yang cukup layak. hal ini lebih dari cukup mengingat daripada menginap diluar sana berteman dengan udara yang dingin.
Setelah menyantap makan malam, kamipun bergegas tidur mengingat pagi2 sekali perjalanan yang panjang dan melelahkan sudah menunggu dilluar sana.

bersambung…

Minggu, 13 Desember 2009

the seven summits

Sunset Dunia ini memiliki ratusan bahkan ribuan gunung yang tersebar dalam berbagai benua dan sepertiganya merupakan gunung yang masih aktif, namun dari sekian banyak gunung tersebut hanya beberapa yang diakui oleh para pendaki dunia memiliki tantangan yang sangat berat. Karena memiliki ketinggian, cuaca yang ekstrim dan

yang berat medannya, kami biasa menyebutnya “the seven summits” atau tujuh puncak benua, karena mewakili masing-masing benua dengan ketinggiannya dan merupakan obsesi dari para pendaki mancanegara untuk menaklukan puncak-puncak tinggi tersebut.

Setelah berhasil menjelajahi gunung-gunung tinggi di negaranya masing-masing, biasanya para petualang ketinggian mencari tantangan lain yang lebih berat untuk menguji nyali dan kemampuannya dalam menaklukan alam dan ketinggiannya, namun untuk mewujudkannya tidaklah mudah dan saya sangat menyadari itu, gunung-gunung tertinggi Indonesia yang pernah saya taklukan tidaklah sama dengan ‘the seven summit’ yang menantang itu, perlu persiapan panjang dan dana yang tidak sedikit untuk mewujudkan obsesi tersebut, sebagai contoh carztenz pyramid yang terletak di papua membutuhkan USD 18.000 untuk sekali mendaki dan Everst membutuhkan USD 65.000 untuk sekali izin pendakian dengan jumlah anggota sebanyak tujuh orang ditambah USD 10.000 untuk setiap penambahan personil dari rute china, dari Nepal sama seperti China namun untuk penambahan setiap penambahan personil tidak semahal China, sehingga jalur ini menjadi jalur favorit para pendaki dunia. Dan Mc Kinley (amerika) membutuhkan USD 45.000 untuk sekali pendakian.

“The seven summits” merupakan kebanggan tersendiri bagi siapapun yang menaklukannya. Karena setelah 50 tahun lebih baru 104 orang yang melaluinya dari 23 negara, termasuk enam Negara asia yaitu singapura, jepang, Filipina, Taiwan, India dan china sendiri. Siapapun yang telah menyelesaikan tantangan ini berhak menyandang ‘the summiters’, sedangkan Indonesia belum memiliki satupun penyandang gelar tersebut setelah tahun 1992 lalu dua pendaki Indonesia yaitu Norman Edwin dan Didiek samsu gagal dan tewas dalam upayanya menaklukan tujuh puncak dunia tersebut.

The seven summit terdiri dari puncak-puncak tertinggi dari berbagai benua seperti :

Kilimanjaro (23.000 feet),

Terletak di benua afrika, tepatnya Tanzania yang memiliki iklim panas dimusim kemarau namun sangat dingin dimusim dingin, puncak ketinggian tersebut memiliki es abadi, gunung ini memiliki pemandangan cukup baik dan menjadi favorit bagi para pendaki yang kebetulan berada diwilayah afrika.

Aconcagua (19.500 feet),Argentina

Terletak di selatan benua amerika gunung ini biasa dijuluki ;gunung wisata’ bagi para pendaki yang berada diwilayah tersebut, karena memiliki

yang tidak terlalu berat. Namun memiliki cuaca yang cukup ekstrim disini, perubahan cuaca bisa terjadi sewaktu-waktu dan membawa badai es yang sangat dingin, disinilah dua pendaki Indonesia tewas di tahun 1992 dihantam badai dingin dengan suhu – 50 derajat celcius yang menghentikan Indonesia dalam mencetak ‘the seven summiters’.

Mc Kinley (22.500 feet)., Amerika

Terletak ditengah benua amerika, gunung ini adalah puncak tertinggi di negara tersebut selain pegunungan rocky mountains, gunung ini memiliki karakter tebing yang kuat, umum seperti pegunungan amerika lainnya dan berselimut es. Namun dengan petugas rangers yang professional pendakian di gunung ini dapat dipantau dengan baik dan sedikit memakan korban bagi para petualang gunung ini.

Elbrus (21.000 feet), Rusia

Terletak di negara beruang merah gunung ini selalu diselimuti salju, karena dekat dengan kutub utara, gunung ini tidak terlalu tinggi namun suhu dingin yang menggigit merupakan hambatan yang cukup menantang dalam pendakian gunung ini. Bagi para pendaki gunung ini kurang diminati karena kurang memiliki pemandangan yang kurang baik, pendakinya kebanyakan adalah ’the seven summiters’ yang ingin menggenapkan petualangannya seperti para pendaki sebelumnya.

Vinson Massiv ( 24.000 feet), Kanada

Terletak dalam rantai pegunungan alpen yang bermuara pada kutub utara, gunung ini memiliki pemandangan sangat indah karena terhampar luas lautan pohon-pohon pinus dan cemara yang menghiasi perjalanan ke puncak gunung ini, sama seperti pegunungan lainnya puncak gunung ini diselimuti oleh es dan tebing yang cukup curam sehingga untuk melewatinya membutuhkan teknik rock climbing yang memadai.

Carztenz pyramid (16.500 feet), papua – Indonesia

Terletak disebelah timur indonesia gunung ini adalah yang tertinggi di oceania (termasuk australia), termasuk dalam pegunungan jayawijaya puncak lain yang tak kalah indah adalah sudirman dan jayawijaya. Ini adalah satu-satunya gunung es yang dimiliki oleh indonesia dan menjadi salah satu obsesi para pendaki dunia dalam menggenapkan the seven summit. Frankie korouw, seorang pemandu gunung ini sejak tahun 1993 sedang melakukan obsesinya yang membawa nama indonesia untuk menaklukan the seven summit yang berjalan maret 2008-juni 2009. kita doakan semoga berhasil

Everst (29.500 feet), Nepal

Sepuluh tahun lalu sebelum menaklukan rinjani, 3.726 mdpl saya pernah bermimpi berdiri disebuah puncak gunung es dengan pemandangan gunung-gunung indah disekitarnya, dibawahnya terhampar lautan salju dengan jurang-jurangnya yang dalam dan beberapa pendaki yang tewas dengan jaketnya yang berwarna terang bertebaran dibawah saya, kelak saya menyadari bahwa yang dimaksud adalah everst, 8.848 mdp atau 29.500 feet puncak tertinggi dunia. Dengan lebih dari 144 orang telah tewas dalam kurun waktu 1944 hingga sekarang, atau sepertiga pendaki gunung ini. Nepal dan china merupakan dua jalur yang dapat dilalui oleh para pendaki yang ingin mendaki gunung ini. Jalur barat adalah jalur favorit bagi para pendaki karena lebih landai dan mudah, setelah melalui lhot tse, base camp dua diketinggian 22.500 feet. Siapapun dia akan sangat terobsesi akan gunung, termasuk saya karena inilah puncak mimpi dari para pendaki dunia.

Siapapun dia, dalam batas ketinggian dengan rendahnya suhu, tipisnya oksigen, dan lemahnya tubuh. Yang tersisa hanyalah segala keterbatasan manusia, batas hidup dan mati akan sangat tipis. Dan saat itulah manusia menyadari keterbatasan dan makna hidup yang sesungguhnya.

Puncak-puncak tinggi yang telah kami lalui sebelumnya hanyalah anak tangga yang akan membawa kami kepada tantangan sesungguhnya, yaitu akan makna dan tantangan kehidupan,. Dimasa lalu indonesia mengirimkan seorang norman edwin dan didiek samsu yang sesungguhnya adalah seorang ekspeditor daratan, bukan ketinggian. Karena seorang didiek samsu adalah seorang petualang gua, sungai dan hutan. Bukan pendaki sesungguhnya. Demikian juga norman, beliau adalah seorang pendaki gunung, seorang ekspeditor suku-suku pedalaman, wartawan didaerah terpencil. Keduanya tewas terserang badai diketinggian aconcagua yang memiliki cuaca ekstrim dan itu adalah kesalahan yang harus dibayar mahal.

Dan sekarang seorang franky korouw, seorang pemandu di carztenz pyramid yang telah melakukan 38 kali pendakian kepuncaknya terkirim oleh indonesia untuk menaklukan ’the seven summit’. Tuhan, semoga kali ini tak terulang kisah enam belas tahun lalu itu, karena buat saya masih belum cukup seorang pemandu, yang memang menguasai salah satu sari ’the seven summit’ untuk menaklukan enam puncak lainnya yang lebih berat. Dibutuhkan puncak-puncak lainnya terutama di indonesia untuk membuka mata, hati dan naluri seorang pendaki untuk menaklukan tujuh puncak dunia itu.karena bagaimanapun pengalaman akan menjadi jejak bagi pendaki tersebut untuk menentukan langkah berikutnya untuk puncak tertinggi dunia tersebut.

”the seven summits” memang obsesi bagi kami, para petualang ketinggian. Namun hal tersebut bukanlah dasar dari kami untuk menyombongkan diri, lebih dari lainnya namun semata-mata hanya untuk membuktikan diri bahwa dengan keterbatasan manusia masih ada celah bagi kami untuk bertahan dalam ketinggian dalam batasan rendahnya suhu, terbatasnya oksigen dan keseimbangan tubuh ini dalam menerima tantangan alam yang maha luat ini. Semoga…

Semeru


Konon pada jaman dahulu kala para dewa menghendaki adanya tempat peristirahatan yang nyaman.sebagai tempat abadi bagi mereka, maka diutuslah Bima dari kahyangan untuk mencari dan membuat tempat tersebut.

Bima pun turun ke Bumi dan sampailah ia di ujung pulau jawa ditempat yang maha luas, indah dan tentram. dahulu masyarakat sekitar menyebutnya daerah tengger. maka bima pun melemparkan garda besarnya.maka tumbuhlah sebuah gundukan tanah yang besar yang kemudian menyerupai sebuah puncak yang tinggi, kemudian di kenal dengan nama Mahameru ( Maha = Puncak ) dan ( meru= Abadi ). sehingga lebih dikenal dengan nama Mahameru atau puncak abadi.yang berdiri kokoh diatas pegunungan semeru.

G.semeru adalah gunung tertinggi yang ada di P.Jawa, ketinggiannya mencapai 3.627 M dpl. sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi para petualang untuk menaklukannya.

Perjalanan dimulai dari Ranupani, jam menunjukkan tepat pukul 05.00, matahari masih sembunyi diperaduannya ketika kami keluar dari penginapan ranupani ini. perjalanan awal adalah Ranukumbolo yaitu sebuah danau yang luasnya beberapa hektar yang di yakini oleh masyarakat sekitar memiliki keunikan dan kesan mistis tersendiri. perjalanan menuju kesana memiliki kontur jalan tang cukup terjal dan mendaki, ya karena kami memilih jalur lama yaitu ayak2 yang lebih cepat, namun memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

jalan yang kami lalui berkelok2 dan membelah perbukitan semeru, 1 jam pertama daerah yang kami lalui masih berupa ladang penduduk dan beberapa tanah garapan yang masih kosong atau belum ditanami.

namun selepas medan tersebut jalanan mulai menanjak dan terasa berat, ini dikarenakan punggung bukit yang kami lalui mulai menyempit dan curam sehingga cukup memakan tenaga.namun dengan bekal tenaga kami yang masih segar pagi ini akhirnya kamipun tiba dikawasan ranukumbolo yang merupakan posko pertama dari jalur pendakian ini.

ada beberapa tenda yang berdiri disini, satu team dari jakarta dan beberapa lainnya dari daerah jawa tengah. dan sebuah rombongan besar dari turis asing yang sedang berkunjung ke semeru ini.

setelah beristirahat sejenak kamipun kembali melanjutkan perjalanan untuk menuju kawasan kalimati yang terletak beberapa jam lagi dari tempat ini.daerah pertama yang kami lalui adalah oro-oro ombo, yaitu sabana yang memiliki ketinggian rumput mencapai hampir 1,5 M. sehingga cukup sulit untuk melewati lokasi ini, apalagi ditengah teriknya matahari.

setelah beberapa saat melewati daerah tersebut kami pun tiba disebuah hutan yang cukup lebat, namun tidah terlalu rapat kami biasa menyebutnya cemoro kandang. medan disini sudah mulai menanjak dan mulai menyempit. hal ini berlanjut hingga daerah kalimati atau 3 jam dari oro2 ombo.

kalimati adalah sebuah daratan yang luas yang memungkinkan para pendaki memiliki lokasi untuk mendirikan tenda dan beristirahat sebelum menuju puncak.disini juga terdapat sebuah sumber mata air yang cukup jernih yang bisa digunakan untuk memasak.

terdapat juga sebuah selter kecil yang cukup terlindung berupa sebuah rumah kecil terbuat dari kayu. tempat ini juga biasa digunakan sebagai tempat beristirahat bagi para pendaki yang menghindari udara dingin di arcopodo sana.

mengingat lokasi ini dipenuhi oleh para turis asing yang mendirikan kemah disini kamipun mengurungkan niat untuk mendirikan tenda disini. melihat jam masih menunjukkan pukul 14.30 dan dengan pertimbangan kami mampu menembus hingga arcopodo sana.segera kami bergegas melanjutkan perjalanan. medan yang kami lalui adalah medan terberat dari G.Semeru, kawasan arcopodo adalah perbukitan tinggi yang merupakan lokasi adau tempat terakhir yang harus kami capai sebelum mendaki puncak mahameru. tercepat menaklukan daerah ini adalah dalam waktu 2 jam. medan yang terjal, mendaki serta debu yang beterbangan cukup menyulitkan kami untuk melalui lokasi ini.lokasi ini tidak sebagus kalimati, tanah datar untuk mendirikan tenda cukup sulit ditemukan tempat ini.

jam menunjukan 16.55 ketika sebuah tempat datar yang kami rasa strategis menunggu kami didepan. tidak terlalu jauh dari mahameru dan cukup terlindung dari angin. kamipun bergegas mendirikan tenda mangingat matahari sudah mulai tenggelam dan badan ini sudah cukup lelah menahan beban yang kami bawa dari ranupani sana.

ditempat yang tinggi ini hambatan terbesar kami adalah udara dingin yang sangat menggigit, disamping angin yang cukup kencang maka setelah menyantap makan malam kami pun bergegas menuju peraduan untuk kemudian melanjutkan perjalanan dinihari esok.

Bunyi gemerisik membangunkan tidur kami malam ini, ternyata beberapa orang sedang melewati tenda kami, ternyata mereka adalah para pendaki yang sedang menuju puncak.

jam menunjukkan pukul 02.00 dan kamipun bergegas untuk bergabung dengan teman2 lain untuk menuju puncak, diperlukan waktu 4 jam untuk mencapai puncak mahameru ini. medan yang berpasir sangat menyulitkan perjalanan ini. dikarenakan setiap 2 langkah kami akan melorot selangkah sehingga sangat memakan tenaga dan waktu. terlebih udara dingin yang sangat menggigit ini.

banyak rekan2 ditengah jalan urung melanjtkan perjalanan, melihat kondisi mereka dapat dipastikan fisik mereka sudah kelelahan dan tidak mampu lagi manahan dinginnya udara dingin pagi ini. termometer menunjukkan - 5 derajat celcius. serasa menggigit tulang memang.

tepat pukul 08.00 ketika kaki ini menginjak puncak, sebuah bendera merah putih dan nisan milik gie menunggu kami ditengah sana. dan beberapa rekan sedang sujud syukur sedang beberapa lainnya terlihat menangis haru, ya sebuah keajaiban rasanya dapt menjejakkan kaki dipuncak di tertinggi pulau jawa ini, seperti sebuah mimpi.

rasa lelah dan dahaga seperti hilang tak berbekas melihat keindahan yang ada ditempat ini. didepan G.Bromo berdiri dengan gagahnya dan pegunungan semeru lebar membentang, ditambah letusan dari kawah yang begitu cantik terhampar dihadapan kami.

pendakian kami memang berakhir disinu, namun perjalanan belum selesai jalan menuju pulang sama beresikonya dengan kami berangat ini dapat dibuktikan dengan hampir 4o pendaki yang tewas justru disaat mereka turun. beberapa nisan di cemoro tunggal menggugah kami bahwa tak ada yang tak mungkin terjadi disini, sekecil apapun kesalahan dapat menjadi kematian. dan kami berharap dapat terhindar dari itu.

" Para pendaki gunung memang seperti berhadapan,bertetangga serta menantang maut yang merupakan resiko dari olahraga ini. namun karena resiko itulah mereka menjalani kegiatan ini, karena tanpa resiko tersebut maka sensani sebuah petualangan tidak akan didapat."